Sektor
peternakan merupakan faktor penting untuk meningkatkan sumber daya manusia
Indonesia, mengingat produk peternakan adalah sumber protein hewani yang
penting bagi pertumbuhan. Seiring dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat,
maka konsumsi produk peternakan makin besar, sehingga terbuka peluang untuk
berwirausaha di bidang produk-produk peternakan.
Potensi
Sektor Peternakan merupakan kompetensi yang ada pada program keahlian ATR.
Dengan mempelajari kompetensi tersebut siswa dapat memahami pentingnya sektor
peternakan sekaligus mengeksplorasi potensi yang ada pada sektor peternakan
dengan melakukan berbagai inovasi terhadap produk-produk peternakan, sehingga
tamatan ATR akan mempunyai bekal lebih dari cukup untuk berkarya baik secara
kooperatif maupun mandiri di bidang peternakan. Salah satu kegiatan pada kompetensi
tersebut yaitu mengolah produk mentah peternakan menjadi produk baru yang lebih
menarik dan mempunyai nilai jual lebih tinggi. Hal itu dilaksanakan oleh siswa
kelas X program keahlian Agribisnis Ternak Ruminansia (ATR). Di bawah bimbingan
Ibu Eny Kusrini, S.Si para siswa mempraktekkan cara membuat es krim dengan
bahan dasar susu sapi segar.
Pembuatan
es krim tersebut bertujuan menambah pengetahuan dan ketrampilan siswa dalam
mengolah hasil peternakan menjadi produk baru yang menarik. Produk olahan hasil
peternakan tersebut selain tidak terkesan monoton juga meningkatkan minat konsumen sehingga nilai jualnya lebih tinggi daripada hasil
peternakan tanpa diolah. Es krim merupakan dessert yang begitu disukai
masyarakat bukan saja karena rasanya melainkan juga karena banyaknya manfaat es
krim bagi kesehatan. Es krim kaya akan kalsium karena terbuat dari produk susu
yang berfungsi untuk memperkuat tulang, melindungi gigi, membangun gusi yang
kuat dan menaikkan energi tubuh. Es krim juga kaya akan vitamin A, D, K dan B12
yang baik untuk kesehatan mata, menyerap kalsium, meningkatkan aliran darah
dalam tubuh serta meningkatkan memori.
Bahan-bahan yang dibutuhkan
untuk membuat es krim yaitu susu sapi segar, krimer, santan, gula cair,
emulsifier dan perisa. Pembuatan es krim dimulai dengan memanaskan susu dan
santan. Setelah itu emulsifier yang telah dikocok dicampurkan kemudian
dipanaskan lagi sampai mengental. Langkah berikutnya adonan es krim yang telah
didingikan dimasukkan ke freezer, dan setiap dua jam sekali adonan dikocok
mennggunakan mixer. Pengocokan ini dilakukan sampai empat kali, sebelum adonan
siap dituangkan ke wadah dan dibekukan. Uji organoleptik es krim buatan siswa
kelas X ini memperoleh hasil yang memuaskan. “Teksturnya lembut, enak sekali”,
komentar salah satu guru yang turut mencicipi es krim ala ATR tersebut. Respon
positif tersebut tentunya semakin meningkatkan semangat siswa untuk berinovasi
lebih jauh dalam pembuatan
es krim. Dengan demikian visi produksi es krim ala ATR sebagai salah satu
produk unggulan unit produksi Agribisnis Ternak Ruminansia akan segera
terwujud.